Sebuah kolaborasi eklektik yang dituangkan kedalam media scarf ini
menghasilkan karya indah, penuh dengan percikan warna. Warna-warna cerah
yang terinspirasi dari seni lukis jalanan dijamin akan membuat transisi
hari kehari Anda lebih nyaman dan penuh warna.
Seniman asal Jepang Aiko, duo artis seniman jalanan asal Brasil yang menamakan dirinya collective Os Gemeos dan California graffiti-slash-writer Retna adalah mereka yang berjasa dibalik desain yang dirilis Louis Vuitton ke dalam tiga varian scarf terbarunya yakni four Seasons Giant Square, Mosaic Square dan Script Stole.
Masing-masing seniman memiliki latar belakang dan inspirasinya sendiri. Seperti Aiko yang menggabungkan gaya grafiti Amerika kontemporer dengan ikon tradisional Jepang. Dirinya juga menambahkan efek LV monogram dan "sprouse" print dengan beberapa karakter Kanji yang saat ini lebih dikenal sebagai pop art.
Sementara duo desainer asal Brasil mempunyai desain yang dipengaruhi oleh budaya hip-hop dan gerakan pixacao Brasil. Mosaik fitur dengan pola berulang dari bunga Monogram Louis Vuitton terbenam indah ke dalam bahan sutra. Menggambarkan dengan jelas perumpaan equilibrium dan balance yang menjadi representasi dari kedua saudara kembar yang mencipta desain tersebut.
Dan terakhir, Retna seorang graffiti-slash-writer yang berasal dari California telah berhasil mencipta sebuah karya penjelmaan masa lalu dan seni kontemporer. Ini terlihat dari lambang Amalgam, tulisan bangsa Inca, hieroglyp, bahasa Arab, Yahudi dan kaligraphy dari Asia yang tertuang ke dalam hasil desainnya. Ketiga hasil karya desain scarf tersebut bisa Anda dapatkan di butik Luois Vuitton.
Seniman asal Jepang Aiko, duo artis seniman jalanan asal Brasil yang menamakan dirinya collective Os Gemeos dan California graffiti-slash-writer Retna adalah mereka yang berjasa dibalik desain yang dirilis Louis Vuitton ke dalam tiga varian scarf terbarunya yakni four Seasons Giant Square, Mosaic Square dan Script Stole.
Masing-masing seniman memiliki latar belakang dan inspirasinya sendiri. Seperti Aiko yang menggabungkan gaya grafiti Amerika kontemporer dengan ikon tradisional Jepang. Dirinya juga menambahkan efek LV monogram dan "sprouse" print dengan beberapa karakter Kanji yang saat ini lebih dikenal sebagai pop art.
Sementara duo desainer asal Brasil mempunyai desain yang dipengaruhi oleh budaya hip-hop dan gerakan pixacao Brasil. Mosaik fitur dengan pola berulang dari bunga Monogram Louis Vuitton terbenam indah ke dalam bahan sutra. Menggambarkan dengan jelas perumpaan equilibrium dan balance yang menjadi representasi dari kedua saudara kembar yang mencipta desain tersebut.
Dan terakhir, Retna seorang graffiti-slash-writer yang berasal dari California telah berhasil mencipta sebuah karya penjelmaan masa lalu dan seni kontemporer. Ini terlihat dari lambang Amalgam, tulisan bangsa Inca, hieroglyp, bahasa Arab, Yahudi dan kaligraphy dari Asia yang tertuang ke dalam hasil desainnya. Ketiga hasil karya desain scarf tersebut bisa Anda dapatkan di butik Luois Vuitton.
0 komentar:
Posting Komentar